Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

SUMBER HARTA DAN AJAKAN UNTUK MENGINVESTASIKANNYA

Gambar
  Kita ketahui bersama, harta merupakan pondasi kehidupan dan sangat dibutuhkan di dalam memenuhi kebutuhan manusia. Seiring bertambahnya anggota keluarga dan berkembangnya zaman, kebutuhan manusia pun semakin bertambah, baik secara kuantitas maupun macamnya. Lalu, bagaimana cara seseorang untuk dapat memperoleh harta tersebut ? Dan bagaimana cara mengembangkan harta tersebut dan memperbanyaknya ? Sumber harta kekayaan Semua jenis harta, baik itu yang berasal dari tumbuhan, hewan, ataupun hasil bumi lainnya, sumber utamanya adalah alam semesta ciptaan Allah Ta’ala, di mana Allah simpan di dalamnya harta-harta berharga yang kemudian Allah hamparkan kepada manusia untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan mereka semua. Allah Ta’ala berfirman,  اَلَمْ تَرَوْا اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَاَسْبَغَ عَلَيْكُمْ نِعَمَهٗ ظَاهِرَةً وَّبَاطِنَةً ۗوَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ “Tidakkah kamu

KUNCI MERAIH AMPUNAN

Gambar
Ampunan Allah, sesuatu yang amat diharapkan. Tak seorangpun melainkan mengharapkannya. Entah dia seorang ahli ilmu, ahli ibadah, apalagi ahli maksiat. Terlebih lagi bagi orang-orang yang berusaha untuk menempuh jalan kembali kepada Allah dengan taubat. Banyak rintangan dan hambatan yang harus ditemui. Sehingga hal itu menyebabkan seorang hamba harus waspada, karena tatkala dia telah merasa taubatnya diterima, kemudian -pada akhirnya- perasaan itu justru menyeret dirinya terjerumus ke dalam lembah dosa yang lainnya, wal ‘iyadzu billah! Ketahuilah saudaraku, bahwa tauhid yang bersih merupakan kunci untuk meraih ampunan. Namun, hal ini tidaklah sesederhana dan semudah yang dibayangkan oleh kebanyakan orang. Meninggal di atas tauhid yang bersih merupakan syarat mendapatkan ampunan dosa. Dalam hal ini terdapat perincian sebagai berikut : ⏺️Orang yang meninggal dalam keadaan melakukan syirik besar atau tidak bertaubat darinya maka dia pasti masuk neraka. ⏺️Orang yang meninggal dalam keadaan

JANGAN MENGUMPAT, MENGHINA ATAU MEMANGGIL ORANG LAIN DENGAN NAMA BINATANG

Gambar
  1. Mengumpat adalah perkataan dan perbuatan yang dilarang dalam Islam bahkan diancam celaka oleh Allah. 2. Menghina, mencela, atau mengolok-olok orang lain termasuk perbuatan yang terlarangdan termasuk dosa besar. 3. Dosa saling mencaci-maki antara dua orang itu akan ditanggung oleh pihak yang memulai. Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.” (HR. Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47) Saat ini sedang marak dan menjadi trend uacapan-ucapan seperti anjr, anjy, dan kata semisalnya yang kurang pantas. Beberapa orang juga saling mengolok-olok karena berbeda pandangan dengan kata yang buruk semisal cebong”, kadal gurun dan kampret. Padahal Allah Ta’ala telah melarang perbuatan mengumpat sebagaimana firman-Nya (yang artinya), Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” (Q.S. Al Humazah: 1) Menghina, mencela, atau mengolok-olok orang lain termasuk perbuatan yang terlarang. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Hai orang-or

HIDUP DI DUNIA HANYA SEBENTAR

Gambar
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، قَالَ: أَخَذَ رَسُولُ اللهِ ﷺ بِمَنْكِبَيَّ، فَقَالَ: «كُنْ فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيْبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيْلٍ» وَكَانَ ابْنُ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا يَقُوْلُ: إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ المَسَاءَ. وَخُذْ مِنْ صِحَّتِكَ لِمَرَضِكَ، وَمِنْ حَيَاتِكَ لِمَوْتِكَ. رَوَاهُ البُخَارِيُّ. Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua pundakku, lalu bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau seorang musafir.” Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Jika kamu memasuki sore hari, maka jangan menunggu pagi hari. Jika kamu memasuki pagi hari, maka jangan menunggu sore hari. Manfaatkanlah sehatmu sebelum sakitmu, dan hidupmu sebelum matimu.” (HR. Bukhari, no. 6416) Keterangan hadits : Gharib: orang asing dari negerinya, ada waktu berdiam, namun hanya sebentar. ‘Abiru sabiil: musafir, sama sekali tidak menetap, terus be

MENGIKUTI MANHAJ SALAF DALAM SEMUA HAL

Gambar
Dalam memahami Islam, dalam bentuk apapun, baik masalah ibadah, syari’ah, mu’amalah; terutama masalah aqidah, harus mengikuti sebagaimana ulama-ulama Salaf memahaminya. Sebagai contoh dalam memahami al Qur`an dan al Hadits, kita tidak boleh lepas dari pemahaman ulama-ulama Salaf. Mengapa harus mengikuti para salaf ? Karena para sahabat, tabi’in, tabi’ut-tabi’in, mereka adalah yang paling memahami tentang Islam seperti yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Begitu pula kita harus mengikuti imam-imam Ahlus Sunnah, karena mereka sangat memahami tentang Islam. Apa yang difatwakan mereka adalah untuk kebaikan bagi kaum Muslimin. Memang, para imam-imam tersebut tidak ma’shum, tetapi, mereka itu adalah mujtahid. Sedangkan ciri Ahlus Sunnah, di antaranya ialah mengikuti para ulama dalam memahami dalil, terutama masalah fitnah yang dimunculkan oleh firqah-firqah. Sebagai contoh, yaitu Khawarij dan Syi’ah. Khawarij, mereka salah dalam memahami ayat : وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِ

PERBANDINGAN ANTARA DUNIA DENGAN AKHIRAT

Gambar
Secara fithrah manusia mencintai dunia, karena memang Allâh Azza wa Jalla telah menjadikan berbagai kesenangan dunia itu indah di mata manusia. Allâh Azza wa Jalla berfirman : زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ الشَّهَوَاتِ مِنَ النِّسَاءِ وَالْبَنِينَ وَالْقَنَاطِيرِ الْمُقَنْطَرَةِ مِنَ الذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَالْخَيْلِ الْمُسَوَّمَةِ وَالْأَنْعَامِ وَالْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَاللَّهُ عِنْدَهُ حُسْنُ الْمَآبِ Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allâh-lah tempat kembali yang baik (surga). [Ali-‘Imrân/3:14]. Dunia itu hijau dan manis, maka hendaklah manusia berhati-hati dengan dunia. Jangan sampai kesenangan dunia mnejerumuskan ke dalam kemaksiatan dan melalaikan dari ketaatan kepada Sang Pencipta. عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَل

Membaca Al Quran Digital

WAKAF AL QURAN

WAKAF AL QURAN

KALKULATOR WARIS ISLAM

Follower

Visitors Statistic