MENJADI KUNCI PEMBUKA KEBAIKAN DAN PENUTUP KEBURUKAN



Sesungguhnya para Nabi utusan Allah Azza wa Jalla adalah para pembuka pintu-pintu kebaikan dan juga penutup pintu-pintu keburukan...

Risalah yang Allah Azza wa Jalla amanahkan kepada mereka tidaklah memuat perkara kecuali selalu membuka pintu kebaikan dan menutup pintu keburukan...

Nabi Nuh ‘alaihi sallam membuka pintu kebaikan bagi manusia dengan membangun kapal yang besar agar orang-orang yang beriman selamat dari keburukan atau bahaya angin topan dan banjir bandang. Di antara orang-orang yang diselamatkan itu nantinya melahirkan keturunan para Nabi. Allah Azza wa Jalla berfirman,

وَوَهَبْنَا لَهٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَ كُلًّا هَدَيْنَا وَنُوْحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ وَمِنْ ذُرِّيَّتِه دَاودَ وَسُلَيْمٰنَ وَاَيُّوْبَ وَيُوْسُفَ وَمُوْسٰى وَهٰرُوْنَ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ

“Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Ya’kub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

(QS. Al-An’am: 84)

Nabi Ibrahim membangun Ka'bah dan membuka pintu kebaikan bagi manusia untuk melaksanakan ibadah haji, umrah, dan berdoa. Beliau juga menghancurkan berhala untuk menutup pintu keburukan yaitu menyekutukan Allah Azza wa Jalla...

Nabi Musa membuka pintu kebaikan bagi manusia dengan menyelamatkan mereka dari penindasan Firaun, dan menutup pintu keburukan yaitu kejahatan Firaun dan bala tentaranya. Nabi Yusuf membuka pintu kebaikan dengan menjadi menteri yang adil...

Demikian halnya Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang membukakan untuk manusia banyak pintu kebaikan dan menutup untuk mereka pintu-pintu keburukan. Beliau bersabda,

مَثَلِي وَمَثَلُكُمْ كَمَثَلِ رَجُلٍ أَوْقَدَ نَارًا فَجَعَلَ الْجَنَادِبُ وَالْفَرَاشُ يَقَعْنَ فِيهَا وَهُوَ يَذُبُّهُنَّ عَنْهَا وَأَنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ عَنِ النَّارِ وَأَنْتُمْ تَفَلَّتُونَ مِنْ يَدِي

“Perumpamaan diriku dengan kalian bagaikan seseorang yang menyalakan api, lalu mulailah belalang-belalang dan laron berjatuhan ke dalam api itu, sedangkan orang itu selalu berusaha mengusirnya dari api itu. Dan aku memegang ujung pakaian kalian agar kalian tidak terjerumus ke dalam neraka, namun kalian (selalu) terlepas dari tanganku.”

(HR. Muslim No. 6098)

Demikian halnya para sahabat, tabi’in, dan tabiut tabi’in yang mengikuti mereka (para Nabi), tidak ada kebaikan dalam Islam melainkan akan mereka tunjukkan kepada kita, dan tidaklah ada keburukan kecuali pasti akan mereka tutup pintunya untuk kita. Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berakata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلْخَيْرِ مَغَالِيقَ لِلشَّرِّ وَإِنَّ مِنَ النَّاسِ مَفَاتِيحَ لِلشَّرِّ مَغَالِيقَ لِلْخَيْرِ فَطُوبَى لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الْخَيْرِ عَلَى يَدَيْهِ وَوَيْلٌ لِمَنْ جَعَلَ اللَّهُ مَفَاتِيحَ الشَّرِّ عَلَى يَدَيْهِ

“Sesungguhnya sebagian manusia menjadi kunci kebaikan dan penutup keburukan, maka beruntunglah bagi siapa saja yang Allah jadikan kunci-kunci kebaikan berada di kedua tangannya, dan celakalah bagi siapa saja yang Allah jadikan kunci-kunci keburukan berada di kedua tangannya.”

(HR. Ibnu Majah no. 237)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga pernah bersabda,

إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى خَزَائِنَ لِلْخَيْرِ وَالشَّرِّ مَفَاتِيحُهَا الرِّجَالُ فَطُوبَى لِمَنْ كَانَ مِفْتَاحًا لِلْخَيْرِ مِغْلاقًا لِلشَّرِّ وَوَيْلا لِمَنْ جَعَلَهُ مِغْلاقًا لِلْخَيْرِ مِفْتَاحًا لِلشَّرِّ

“Sesungguhnya Allah memiliki peti-peti kebaikan dan keburukan, kunci-kuncinya adalah manusia. Maka beruntunglah orang yang memegang kunci untuk membuka kebaikan dan menutup keburukan dan celakalah orang yang memegang kunci untuk menutup kebaikan dan membuka keburukan.”

(HR. Ibnu Majah)

Mengenali kunci-kunci pintu kebaikan merupakan perkara yang wajib, bukan sunnah...

Ibnu Qayyim al-Jauziyah menjelaskan, Allah Azza wa Jalla menjadikan kunci-kunci daripada setiap kebaikan yang dicari. Seperti, shalat kuncinya adalah bersuci, berhaji kuncinya adalah ihram, kebaikan kuncinya adalah jujur, Surga kuncinya adalah tauhid, ilmu kuncinya adalah bertanya dengan baik...

Kemenangan kuncinya adalah sabar, tambahnya nikmat kuncinya adalah syukur, menjadi wali Allah Azza wa Jalla kuncinya adalah memiliki mahabbah, keberuntungan kuncinya adalah takwa, doa mustajab kuncinya adalah doa yang khusyuk, kecintaan terhadap kampung akhirat kuncinya adalah zuhud terhadap dunia...

Hidupnya hati kuncinya adalah mentadaburi al-Quran, rezeki kuncinya adalah berusaha disertai memperbanyak istighfar, kemuliaan hidup kuncinya adalah taat kepada Allah Azza wa Jalla dan Rasul-Nya, mempersiapkan diri menghadapi akhirat kuncinya adalah meninggalkan angan-angan. Demikian pula Allah Azza wa Jalla telah menjadikan segala macam keburukan memiliki kuncinya...

Seperti, segala dosa kuncinya adalah khamr, zina kuncinya adalah kekayaan, kekufuran kuncinya adalah maksiat, kemunafikan kuncinya adalah dusta, kebakhilan kuncinya adalah kekikiran, kebid’ahan dan kesesatan kuncinya adalah menolak sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam...

Maka marilah kita semua menjadi kunci-kunci pembuka kebaikan dan penutup keburukan. Dan seutama-utamanya kebaikan adalah tauhid. Allah Azza wa Jalla berfirman,

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِه وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاءُ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.”

(QS. An-Nisa: 48)


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

خِيَارُ عِبَادِ اللَّهِ الَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللَّهُ، وَشِرَارُ عِبَادِ اللَّهِ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ الْمُفَرِّقُونَ بَيْنَ اْلأَحِبَّةِ الْبَاغُونَ الْبُرَآءَ الْعَنَتَ.

“Sebaik-baik hamba Allah adalah mereka yang membuat orang lain mengingat Allah saat melihat mereka. Dan seburuk-buruk hamba Allah adalah mereka yang berjalan ke sana ke mari menyebarkan fitnah, yang menyebabkan perpisahan di antara orang-orang yang saling mencintai, yang berusaha mendatangkan kesulitan kepada orang-orang yang tidak bersalah.”

(HR. Ahmad dan Al-Bukhari dalam kitab al-Adab al-Mufrad)

Amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan, mencegah kemungkaran) merupakan poros bagi Islam, salah satu alasan kuat Allah Azza wa Jalla mengutus para Nabi dan Rasul, dan sebagai dalil kesempurnaan Iman, kebaikan Islam, serta merupakan rahasia kemuliaan umat ini. Allah Azza wa Jalla berfirman,

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ

“Kalian adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.”

(QS. Ali Imran: 110)

Dalam ayat yang lain Allah Azza wa Jalla berfirman,

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِه وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

“Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk.”

(QS. An-Nahl: 125)

Kegiatan amar ma'ruf nahi munkar termasuk amalan pembuka pintu kebaikan. Terlaksananya kegiatan amar ma'ruf tentu akan membuka banyak sekali pintu kebaikan. Dan terlaksananya kegiatan nahi munkar, akan menutup banyak sekali pintu-pintu keburukan...

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senantiasa ber _amar ma'ruf_ untuk membuka pintu kebaikan dan nahi munkar untuk menutup keburukan untuk meraih ridha-Nya...

Aamiin Ya Rabb.


Postingan populer dari blog ini

11 AMALAN BID'AH DI BULAN MUHARRAM

UMUR, ANUGERAH YANG BANYAK DIABAIKAN

MENGENAL PENYAKIT AIN, PENCEGAHANNYA DAN PENGOBATANNYA

Membaca Al Quran Digital

WAKAF AL QURAN

WAKAF AL QURAN

KALKULATOR WARIS ISLAM

Follower

Visitors Statistic